Pages

Sunday, January 6, 2013

Blogging!

Akhirnyaaaa *narik nafas lega*

Setelah sekian lama ngempet - ngempet hasrat buat blogging, dan sekarang mencapai pada titik: GUE HARUS BLOGGING. Yeah, akhirnya membuka blog! WOOHOOO :DD

Yah, meskipun dipikir - pikir nggak bakal ada yang baca postingan ini... Siapa juga yang mau tahu kehidupan gue secara detail dari bla bla bla sampai bla bla bla lagi. -__- Tapi merupakan kepuasan tersendiri kalau kehidupan gue terekspos di dunia maya.

Terus gue harus bilang WOW gituh?


Ya, dong!


Dan elo adalah yang beruntung baca postingan ini. Karena, sekian tahun lagi ketika gue udah jadi orang sukses *amiin*, situs ini bakal gue hapus dan gue kubur dalam - dalam.

Gila aja ntar di headline koran ada tulisan gini: Seorang 'Orang Sukses' Sukses Membiasakan Menumpuk Aib Sejak Dini.

Tidak. Ini tidak akan terjadi.

Zzzziiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnggggg...................

Oke. Intermezzo seelsai.

Entah kenapa tahun lalu (re: Desember 2012) gue rajin banget nonton film. Gue udah nonton 3 kali dalam 1 bulan. Sekali liat 5centimeter, dua kali habibi ainun -0- Setelah dipikir - pikir, betapa borosnya gaya hidup gue.

Eiitts tapi, kebiasaan nonton yang udah kayak ngangsur cicilan ini beralasan, sih. Hoho. Alasan yang pertama, gue udah selesai ujian. Jadi gue butuh refeshing untuk bikin pikiran lebih rileks. Alasan yang kedua, gue dibayarin ketiga oma gue buat nonton bareng.

Oh men oma gue nonton film di bioskop ._.

Ceritanya, oma gue baru sekali ini pengen nonton film di bioskop sepanjang 68 tahun usia Beliau. Oma gue sukses tergiur sama trailer Habibi Ainun (HA) yang sangat romantis dan bahkan sampai menguras air mata presiden kita. *entah kenapa bahasa gue kayak infotaiment*

Akhirya, beliau bersama kedua adiknya -yang umurnya nggak jauh bedalah-, sama - sama bertekat buat nonton HA. Nah, berhubung gue udah nonton, mereka nanya pendapat gue.

"Ema, gimana film Habibi? Bagus?"

Sialnya gue bilang, "Iya, Oma, bagus banget. Baguuuss banget. Bagus gus gus gus!"

Maka, siangnya gue langsung diseret paksa ke bioskop.

Hari itu kayaknya menjelang tahun baru gitu deh. Jadi, jalanan macet banget. Tapi dengan pantang menyerah, akhirnya kita sampai di salah satu bioskop di Malang. Oke, begitu sampe, feeling gue nggak enak.

"Ayo, Em, pesenin tiket! Ayo, Em!"

Suasana bioskop yang lengang, bikin kami jadi pusat perhatian security. Bagus, ya, ternyata oma - oma gue ngajak gue nonton gara - gara mereka nggak pernah ke tempat beginian. Tau gitu tadi gue bilang, "Jelek, filmnya, Oma. Di bioskop gambarnya buram, apalagi kalau musim hujan gini kan antenanya suka masalah."

-___-


Jadwal tayang film HA yang paling deket masih setengah jam lagi. Gue pikir, melihat keadaan yang sepi, gue bakal jadi yang pertama beli tiket. Ckck, sebegitu nggak lakunya kah film ini? batin gue.

Ketika sudah hampir mencapai tempat pembelian tiket, terpampang tulisan besar besar: TIKET HABIBI HABIS.

Mpffttt.

Terus gimana, dong?

Yak, oma - oma gue tetap gigih dan tidak mau menyai nyiakan perjuangan mereka melawan macet demi film HA. Akhirnya, mereka memutuskan membeli tiket di jadwal selanjutnya. Itu artinya, mereka harus nunggu 2 jam lagi buat nonton.

G.O.D.

Yah, dan pada akhirnya, mereka berhasil nonton film itu. Gue cukup salut, sih. Apalagi setelah itu topik obrolan mereka hanyalah Habibi, Habibi, dan Habibi. Setelah itu mereka bakal ngobrolin Ainun, Ainun, dan Ainun. Setidaknya, mereka sudah konsisten ngobrolin itu sampai... hari ini ._.

 Zzzziiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnggggg...................

Oke, makasih udah mau baca kisah absurd kayak gini. Pesan moral dari pengalaman gue ini adalah: Kita harus berbakti kepada Oma alias nenek kita.

Ya udah, gue mau tidur yah. Besok sekolah semester dua semakin fokus dan gigih! Bismillah! :D