Pages

Saturday, June 29, 2013

Sab*ten Oh S*boten

Pernah makan di restoran Jepang? Oh mungkin pembaca udah cukup terbiasa menerima menjamurnya kuliner khas Jepang yang beredar di Indonesia. Salah satunya adalah Sab*ten. Namun kali ini, poinnya bukan tentang membahas restoran Jepang dan mengulasnya di blog. Ini beda. Sekali lagi, beda.


Beda.

Tepat tanggal 28 Juni, seorang teman saya yang cukup gila, sebut saja Sidyana, bermaksud untuk merayakan Hari Capslock Sedunia  dirgahayunya yang ke 17. Malem sebelumnya, dia udah sms pake emot unyu,

"Rek, besok jam 1 ke S*boten yaa.. Cuci piring.   :3"

Hmm... Emang dasar si Sidyana itu modus banget biar diselametin ulang tahunnya muhehehe.

Malemnya, si Valentina SMS, "He, mamsgot dikado opo?"

Emang dasar Valen kalo ditraktir baru mau ngado huahahaha #adudomba.

Akhirnyaaa dengan kekuatan bulan yang tidak bisa dijelaksan, kami mengumpulkan 1000 butiran debu  bersama Nabila dan Rusma, mengubahnya menjadi sebuah TRAP buat Sidyana. HUAHAHAHAHA.

HUAHAHA.

Di skenario awal, kami bermaksud untuk nyuruh si Firdaus a.k.a taksirannya Sidyana buat muncul tiba - tiba di S*boten pake topeng gambar orang yang telah melakukan familyzone ke Sidyana. Sayangnya, si Fidaus nggak diundang, alhasil muncullah ide gila saya yang diadaptasi dari FTV.

"Gampang, wes. Ntar nge-lobby pegawai Sabo*ten buat pakai topeng itu sambil bawa kuenya."

Dan di Hari-H, ide konyol yang saya sampaikan sambil membayangkan kalau yang jadi pegawainya adalah Rio Dewanto itu, menjadi kenyataan.

Kan ceritanya janjian jam 1, faktanya Sidyana aja dateng hampir jam setengah 2. Agar tidak dicurigai Sidyana, kami dibagi menjadi 2 kloter. Kloter pertama, saya dan Nabila.

"Haaai Sidyana. Ayo pindah duduk dalem yang lesehan yuukk," aku Nabila sukses menggiring Sidyana ke posisi yang strategis buat menjalankan skenario.

"Sid, aku belom sholat," saya bilang jujur. "Nabila juga." yang ini boong sih.

Sembari ijin shalat, di Mushalla kami merakit topeng! Yeah! Nabila juga langsung minta tolong Valen dan Rusma yang masih di jalan buat langsung nge-lobby pegawai dan nanti ngumpul di Mushalla dulu :3

Singkat cerita, topeng sudah siap. Rusma dan Valen juga sudah datang membawa seorang pegawai, demi melindungi keselamatannya, namanya kami samarkan menjadi Mas Toto.

"Jadi gitu, Mas. Minta tolong, ya, Mas. Jadi Mas sama temennya Mas, berdua, pakek topengnya satu - satu. Nanti di pesanan terakhir, masnya ngasih kue tarnya. Plisss," pinta Valen yang dalem hati gak-katene-aku-nang-kene-ngguwak-rai-rek.

Kemudian, temen Mas Toto dateng dan memberikan gimmick yang bikin speechless, "Wani piro?"

Tapi akhirnya, berkat skill maksa dan ketidaktahumaluan kami, akhirnya Mas Toto dan temannya nggak bisa berkutik, "Iya. Tapi nanti kalau S*boten lagi rame, saya nggak bisa janji, ya."

Dan kami masing - masing langsung berdo'a supaya Sab*ten nggak rame hari ini. #jahat

Yak, dan skenario FTV dimulai!