Hari ini random banget. But at least I had a chance to see Yellow Ranger soooo long. Actually it wasn't the best. Andree makes it. Finally I can went home wif a piece of paper abt receipt of report card.
Huahaha... Ranger Kuning (RK) keliatan item beh abis panas panas di lapangan XD. Hih nggak ngebayangin orang itu iteman. Halah paling maringene mbalik putih maneh. Justru aneh ya, orang yang takut makin item malah tambah item, yang nggak takut item malah makin putih. *tunjuk diri sendiri* Hmph.
Ta ~ Ta ~ Ta ~ Ta
*intermezzo selesai*
Pagi ini aku shock banget dapet SMS dari si PakBoss Abimm, ketua dua, kalo aku jadi pembaca doa. Elaah, ini kan apel, ngapain coba?! Tapi katanya sih ini pembinanya dari Polres, jadi kayak semacam UPACARA tanpa PENGIBARAN. Sangat ganjil dan asing, bahkan para senior juga bingung. Huh, alay.
Alhasil aku jam 4.45 udah stand by at my blvd sch: sman3. Jam 5 latihan dimulai.
Ranger Kuning pura - puranya jadi Pembina dan si Biru (Ranger Biru) punya Ebiil jadi Perwira. Aku yang udah latian mati - matian mengingat tenggorokanku rada 'sesuatu', sangat berharap ini cuma apel biasa, tanpa pembaca doa.
"Pembaca," panggil Ka Maada si ketua umum. "Ini kita pikir pikir cuma apel biasa aja. Aneh jadinya kalo ada pembaca sama ajudan. Jadi yang UUD, ajudan, ya, nggak usah dulu. Maaf yo,"
Yesh!
"Pembaca do'a tetep tapi," lanjut Ka Maada. "Nanti Ranger Biru jadi perwiranya. (yang nyambut pembina)"
Jegerr.
Rasanya alay kalo cuma aku tok yang naik podium. Alay arrrggghhh alayyy!!
Ranger Biru udah stand by baris di sebelahku. Sillvaa sama Ka Maada diskusi apa gitu tentang teks MC. Nah, aku sama Ranger Biru, nih, malah diskusi soal teks doa (penting ya? pol)
"Ka, ini diganti apel?" kataku sambil nunjuk kata bertuliskan "upacara"
"Iya," Ranger Biru ikutan nunjuk ke kata "upacara" itu. Jarinya guvwede bo. "Ini diganti apel."
"Ka, nanti gladi bersihnya teksnya dibaca sampe abis ta?" tanyaku lagi.
"Ernm, iyawes baca aja," jawab Ranger Biru asal.
Faktanya, pas aku udah naik podium, mau baca teks doa, Ranger Kuning (yang ceritanya jadi pembina) bialng, "PRE memory,"
Kefet.
Kupingku panas cin.
Eh nggak tahunya, boro - boro maju, Ka Maada bilang, "Wes yang doa nggak usah. Kayak apel biasa aja,"
Ini nyokrok kawan.
Aku wes latian sampek gladi bersih, baru disuruh ngalih?! Kok nggak ket maeng ae talah?! Dodol.
Pulange juga. Aku ditinggal on sama Ebiil sama Nate. Tapi ada positifnya juga, sih, aku jadi sering kumpul - kumpul sama anakSKI. Ada kalanya kita harus berhenti autis untuk sementara, menatap masa depan lebih cerah beretika.
Tapi mbalik pegel maneh pas tau lek Ebiil mbawa pulang edaran rapotan buat sak kelas. Niat untuk bolos besok dengan sukses dihancurkan. Kepet kon, Bil. Dan tiba -tiba Ka Adiit muncul dengan tatapan penuh makna, "F*ckin it up is the best way."
Tapi disebelahku kan Izzaa. Kan nggak keren kalo anakSKI bilangnya nggak etis. K, let's get the chill pill. Hmph.
Terus pas mau pulang ketemu Salmaa sama Wini yang ternyata juga rempong menghubungi Ebiil buat minta undangan. Haduh pengertiane talah lek kate mulih lapo undangane digowo? It sucks. Srssly.
Nah ini part unyunya. Tiba -tiba Andre datang, mamerin undangan rapotan. Kita maksa maksa Andre buat merelakan undangannya. Akhirnya, dia mutusin buat nge foto copy-in tu surat. Dengan bondo 500 repes, Andre capcus ke Redissa, cuma buat foto copy 2 LEMBAR (Wini kan mamanya nggak dikasi surat pasti dateng secara guru smanti). Akhirnya aku memiliki surat iut :)
Tapi kan yang lainnya belum dapet surat. Dipikir -pikir sisi positifnya adalah: Mereka besok mau dateng buat upacara :D tujuannya tak lain tak bukan adalah ngambil surat. Haha. Bagos bagos :D