Berawal dari 'nongkrong' bareng anak - anak Illusion yang lagi sibuk menyelesaikan tugas monopoli matematika di sepanjang lorong menuju toilet cewek, Mamsgot yang sibuk ngedumel sendiri sangat mengundang ke-kepo-an.
"Kenapa, sih, Mams?" Aku dan Aiz duduk melingkar dengan Mamsgot.
"Hasshh.. Hadu itu lhoo," Mamsgot tetap ngedumel menatap HPnya. "Eh, kalian mau nggak ikutan BVS? Ke Surabaya. Insya Allah jam 6 sampe Smanti lagi. Miera sama Elin udah bayar tapi ngga jadi ikut. Jadinya gratis, kok."
Dengan pasang muka sok jual mahal yang aduh-bisa-ikut-nggak-ya-jadwal-gue-padet-nih sementara mamsgot mengeluarkan jurus puppy eye (padahal yo engga, biar cerita lebih greget ae), singkat cerita aku dan Aiz sudah ongkang - ongkang duduk di bus.
Di jidat kami terpampang tulisan BEOB Gadungan.
Awalnya canggung deh ya, aku dan Aiz masih pake seragam sendiri. Sedangkan yang lainnya sudah necis pakai kemeja gahoel dan pasti sudah mandi, sudah pake facial foam, sudah sikat gigi. Nggak tahu malu. Tapi untungnya, entah kenapa setiap kami melirik Mamsgot dengan tatapan canggung-nih-mams, dia selalu bilang, "Tenang aja, nanti ada Adis, kok."
Mungkin niat mamsgot mau bilang kalo BEOB gadungannya nggak berdua, tapi bertiga jadi kami disuruh rilek. Tapi, begitu Adis dateng, kayaknya mamsgot lebih niat buat bilang ada yang lebih nggak tau malu daripada kami, jadi nggak tau malunya bertiga (?)
Singkat ceirta, kami berangkat pukul 13.30 dan sampai di Surabaya 3,5 jam kemudian. Uwooh rasanya kampung sekali ketika bus menurunkan kami di depan Gedung Graha Pena.