Berhubung orang tuaku itu wirausaha, hari libur mereka nggak bisa nyusuaikan sama pelajar. Yap, gini ini nggak ada hari libur buat mereka. Mereka punya liburan diatas jam 6. Dan apa yang bisa dilakukan diatas jam 6?
Apalagi akhir - akhir ini dari sore sampe malem, my beloved city, Batu Kota Pariwisata, sering diterpa hujan deras berkepanjangan. Sialnya lagi, rumahku itu tetanggaan sama yang namanya Brantas River. Otomatis, kalo musim ujan kayak gini, air sungai biasanya naik....... dan banjir. Tapi alhamdulillah sih rumahku lokasinya lebih tinggi dari si Brantas River. Jadi nggak pernah kena banjirnya sampe sekarang. Eh tapi ya ngeri juga sih banjirnya, bikin was was.
Keluargaku udah punya banyaakk banget planning buat liburan. Yeah, minimal keliling Batu lah. Kan Kota Batu diatas jam 6 bagos bagos. Ya Tuhan tapi kenapa harus hujan, sih ? Nggak so sweet banget. Liburan makin semu.
Dan tanggal 25 kemarin, rencana buat liburan gagal lagi. Selain hujan deras, tiba -tiba lampu mati. Ayah bersikeras kalo kita harus tetap di rumah. Bahaya pencurian. Kita harus siaga. Yaelaah ngomong aja disuruh jadi hansip rumah. Ini miris.
Tapi ayah nggak kehabisan ide. "Gimana kalo kita bikin camping di ruang tengah?"
Err. Emang, sih, ruang tengah itu luasnya kayak lapangan bola (alay). Tapi ada gitu ya camping indoor?
Bunda males buat naggepin usulan ayah yang kekanak - kanakan. Beliau milih buat tidur. Nah, tinggal aku, Yoga, dan ayah. Akhirnya, kita langsung bikin camping yang agak maksa. Bayangin aja, kita pada gelap gelapan, cuma ditemenin sama lilin, nyusun camping ini.
"Eh ayo difoto," pinta Yoga.
"Yawes, minta tolong Bunda aja," usulku. Yeah, biar bunda nggak apatis lah. Mau join.
Jepret.
Semua foto setelah ini adalah hasil jepretan bunda. Secara gitu ya, bunda itu orangnya masih ngikutin mitos jaman dulu. "Orang yang banyak difoto umurnya pendek," Dia mau ngefoto, tapi nggak mau difoto.
no flash. tapi serem, takut muncul penampakan. |
flash maksimal jadi ketok cerah |
flash maksimal jadi ketok cerah :D |
"Ha kenapa emang?"
"Nanti umurnya pendek."
Lalu dengan wajah rilek ayah bisikin aku, "Bunda itu orang jaman dulu, nggak ngerti,"
Dan kita camping sampek ketiduran, sampek besok pagi.