Pages

Friday, March 2, 2012

That Guy One...

Eww... Today I saw him. When its rain and world seems ours.


Yes, he is.

>>>>>


Semua tertawa. Semua sangat senang dengan dunianya. Gue yakin hal itu. Kapan lagi kita yang jadi pemeran utamanya selain disini, kawan? Apapun itu, gue pasti bersyukur.



"Happy birthday Sal!!!" gue dengan gesit melempar tepung ke Salma yang otomatis bikin dia nye-cream dan ngejar - ngejar gue.

"Hahahahaha!!!!" semua terlihat senang dan puas.

Hari ini, gue lihat banyak banget orang tersenyum. Ya, tersenyum itu virus yang menyenangkan. Happy birthday my darl, Salskyy. Best wishes cintaah.

Yeap, misi pertama sukses. Dan gue nggak bisa berlama - lama lagi. We have to done the next mission, dude: Booking Saboten buat nraktir anak - anak satu kelas besok.

Gue, Savira, Nate, dan Izza berangkat bareng supir gue: Supir Angkot. Kebetualn hari ini kita nggak dapat perfect seat, nih. Dempet sana senggol sini. Tapi alhamdulillah deh kita sampai di Saboten dengan selamat.

Singkat cerita, kita selesai booking dan capcus ke sekolah lagi. Beruntung mamah Nate (mamanya nate) mau jemput. Alhamdulillah kita pulang dengan selamet. Dapat cozy seat nih wkwk.

>>>>>

Di sekolah, sambil nunggu waktu ekskul, gue sempet mikir, 'anjir semacam gue ga jodo beud deh sama rk. dia sakit - sakitan dan sekarang gak masuk. lah gue? gue kriks banget gak ada tindakan.' Detik - detik menjelang ekskul bikin gue makin desperate tingkat akut.

Untill I was finally saw him.

My mind shouted loudly, "He's coming!"


Dan tiba - tiba semua jadi awkward ketika... Gue terpana lihat dia saat tiba - tiba dia juga mengamati gue cukup lama. Sial.

Gue langsung berlari ke arah gerbang. Satu.. dua.. tiga detik dan hujan mulai deras. Semua langsung balik arah kembali ke sekolah. Gue berlari sambil tersenyum senang. Hujan kali ini gue sukaa banget! Dan gue lagi - lagi melihatnya. Dan mulai awkward lagi ketika mata kami bertemu. Sial sial.


Ini semua bikin gue bingung. Seperti gue sedang mengamati orang yang ternyata juga mengamati gue. Semacam aneh banget. Apalagi ketika gue bertemu di lorong lantai dua. Ketika mata gue tertuju ke dia, gue melihat dia bertingkah kayak stalker. Matanya menatap gue tajam, dan sebagian badannya ia sembunyikan. Sial sial sial.


How awkward.