Slese dubbing, aku langsung SMS minta dijemput. Aiz nebeng aku, jadi nunggu jemput ga sendirian, deh. Yey!
Di sela - sela nunggu, kami muter - muter MOG. Geje haha. Sampai akhirnya aku bilang, "Ke Giant, yuk. Cari cemil - cemil gitu. Laper."
"Ayok,"
Kami disambut oleh berbagai macam "gundukan". Mulai dari gundukan tisu, susu, handuk, semuanya dibuat gundukan. Iya, ternyata Giant doyan banget mengelompokkan produk - produknya di tiap rak sampe menggunung gitu. Bahkan di eskalatornya ada gundukan Chitato hehe.
"Kok harganya 'gini' yah," aku dan Aiz nggak habis pikir. Ini bener - bener nggak manusiawi. Bener - bener nggak pelajariawi.
"Coba liat ke bagian sana, yuk. Biasanya ada tester," usul Aiz.
Oh iya, ya... Tester...
Tester adalah makanan gratis yang bertujuan buat mempresuasi konsumen supaya mau beli. Dan konsumen terbagi menjadi dua macam, yaitu: konsumen bodoh dan konsumen mental gratisan.
Konsumen bodoh adalah mereka yang abis dikasih tester langsung borong banyak tanpa mikir dia butuh apa engga. Apalagi dapet promosi potongan harga dan lain - lain. Wah mereka istilahnya udah kemakan tipuan marketing.
Maka, aku dan Aiz adalah tipe yang kedua. Tipe ini semakin melekat kuat ke kami setelah menghadapi kenyataan kalo kita LAPER dan harga disini NGGAK kita banget. Dan kita satu visi misi: TESTER=KENYANG GRATIS.
"Itu ada tester, Iz!" aku menunjuk ke arah mbak - mbak membawa nampan berisi.... Fitbar! Yeah makanan sehat, lezat, apalagi kalo gratis!
"Kita harus susun rencana, Iz, biar dikasih tester," sambungku yang lagi on fire.
"Aduh tapi aku nggak terlalu suka Fitbar, nih," ujar Aiz pelan. "Tapi laper."
That's the main point: TAPI LAPER.
Kami pun mulai mendekat ke..... rak Fitbar. Iyalah, kami nggak mungkin langsung deketin mbaknya, terus ngerampas Fitbarnya dengan brutal, terus pergi. Sungguh nggak elgan.
Jadi skenarionya: Kita lagi liat - liat rak Fitbar--> Mbak SPG Fitbar ngedeketin --> Dia promosi --> Kita dengerin dan mangut - mangut hingga tanpa terasa udah ngabisin satu nampan! Yeah! Brilliant!
Sambil pura - pura liat Fitbar, aku bisikin Aiz, "Tapi aku nggak pinter acting, ii.. Aku terlalu jujur ._."
"Beli yang sehat - sehat aja, Mbak," tiba - tiba si SPG udah di belakang aku dan Aiz.
Oh tidak. Skenario ini terlalu cepat.
"Iya, Mbak. Beli Fitbar aja," si pembawa nampan Fitbar ikutan nibrung. "Lebih rendah kalori dari SoyJoy."
"Rasanya lebih enak, pula. Lebih krispi."
Speechless.
Dan itu untuk pertama kalinya aku liat Aiz pura - pura dengan innocent tanya ke si SPG, "Bedanya sama SoyJoy apa?" ._.
Asli polos banget. Padahal berani taruhan Aiz udah pernah nyoba dua jenis snack diet tersebut yang biasanya di Indomaret juga ada. But, great job, Iz!
"Ya coba aja dulu (testernya), Mbak,"
YES!
Nyaaamm... Yang namanya orang laper, meski cuma dapet sepotong Fitbar, rasanya berkah banget. Alhamdulillah :p
"Gimana, Mbak? Kita lagi promo beli satu gratis satu, lho,"
Aku dan Aiz speechless. Nahan tawa, nahan malu, kalo nggak beli ya sungkan. Sambil cekikikan, Aiz ngambil sebantang Fitbar kemudian narik aku pergi. Aku cuma sempet nunduk kecil ke arah SPG yang mungkin artinya, "Makasih, ya. Ini (Fitbar) kita mau bayar ke kasir."
HUAHAHAHAHAHAHAHAA.
Setelah agak jauh, kami ngembalikan Fitbar itu ke salah satu gundukan produk kopi. Huheehehehe. Orang niatnya butuh gratisan, ngapain coba kita beli? Prinsip konsumen mental gratisan bertahan hidup: Jangan beli selama masih bisa dapet tester.
HHEHEHEHEHEHEH.
"Kok harganya 'gini' yah," aku dan Aiz nggak habis pikir. Ini bener - bener nggak manusiawi. Bener - bener nggak pelajariawi.
"Coba liat ke bagian sana, yuk. Biasanya ada tester," usul Aiz.
Oh iya, ya... Tester...
Tester adalah makanan gratis yang bertujuan buat mempresuasi konsumen supaya mau beli. Dan konsumen terbagi menjadi dua macam, yaitu: konsumen bodoh dan konsumen mental gratisan.
Konsumen bodoh adalah mereka yang abis dikasih tester langsung borong banyak tanpa mikir dia butuh apa engga. Apalagi dapet promosi potongan harga dan lain - lain. Wah mereka istilahnya udah kemakan tipuan marketing.
Maka, aku dan Aiz adalah tipe yang kedua. Tipe ini semakin melekat kuat ke kami setelah menghadapi kenyataan kalo kita LAPER dan harga disini NGGAK kita banget. Dan kita satu visi misi: TESTER=KENYANG GRATIS.
"Itu ada tester, Iz!" aku menunjuk ke arah mbak - mbak membawa nampan berisi.... Fitbar! Yeah makanan sehat, lezat, apalagi kalo gratis!
"Kita harus susun rencana, Iz, biar dikasih tester," sambungku yang lagi on fire.
"Aduh tapi aku nggak terlalu suka Fitbar, nih," ujar Aiz pelan. "Tapi laper."
That's the main point: TAPI LAPER.
Kami pun mulai mendekat ke..... rak Fitbar. Iyalah, kami nggak mungkin langsung deketin mbaknya, terus ngerampas Fitbarnya dengan brutal, terus pergi. Sungguh nggak elgan.
Jadi skenarionya: Kita lagi liat - liat rak Fitbar--> Mbak SPG Fitbar ngedeketin --> Dia promosi --> Kita dengerin dan mangut - mangut hingga tanpa terasa udah ngabisin satu nampan! Yeah! Brilliant!
Sambil pura - pura liat Fitbar, aku bisikin Aiz, "Tapi aku nggak pinter acting, ii.. Aku terlalu jujur ._."
"Beli yang sehat - sehat aja, Mbak," tiba - tiba si SPG udah di belakang aku dan Aiz.
Oh tidak. Skenario ini terlalu cepat.
"Iya, Mbak. Beli Fitbar aja," si pembawa nampan Fitbar ikutan nibrung. "Lebih rendah kalori dari SoyJoy."
"Rasanya lebih enak, pula. Lebih krispi."
Speechless.
Dan itu untuk pertama kalinya aku liat Aiz pura - pura dengan innocent tanya ke si SPG, "Bedanya sama SoyJoy apa?" ._.
Asli polos banget. Padahal berani taruhan Aiz udah pernah nyoba dua jenis snack diet tersebut yang biasanya di Indomaret juga ada. But, great job, Iz!
"Ya coba aja dulu (testernya), Mbak,"
YES!
Nyaaamm... Yang namanya orang laper, meski cuma dapet sepotong Fitbar, rasanya berkah banget. Alhamdulillah :p
"Gimana, Mbak? Kita lagi promo beli satu gratis satu, lho,"
Aku dan Aiz speechless. Nahan tawa, nahan malu, kalo nggak beli ya sungkan. Sambil cekikikan, Aiz ngambil sebantang Fitbar kemudian narik aku pergi. Aku cuma sempet nunduk kecil ke arah SPG yang mungkin artinya, "Makasih, ya. Ini (Fitbar) kita mau bayar ke kasir."
HUAHAHAHAHAHAHAHAA.
Setelah agak jauh, kami ngembalikan Fitbar itu ke salah satu gundukan produk kopi. Huheehehehe. Orang niatnya butuh gratisan, ngapain coba kita beli? Prinsip konsumen mental gratisan bertahan hidup: Jangan beli selama masih bisa dapet tester.
HHEHEHEHEHEHEH.