Pages

Friday, August 16, 2013

Travelling: Wisata Keluarga di Blitar

Liburan kali ini menurutku cukup spesial, ya. Soalnya, jarang banget kami berempat melancong lengkap dengan title keluarga bahagia. Toh liburan kali ini juga direncanakan H-1 berangkat ke Blitar. Ya, kadang kalau merencanakan liburan dari jauh – jauh hari malah bisa ter-cancel dengan sangat sakit. Mending dadakan tapi lancar wkwk.

Awalnya, kami ke Blitar karena tidak punya kampung halaman lagi (?). Ayahku asli Surabaya, sih. Tapi, Uti sama Kakung sudah nggak ada. Jadi, destinasi ke Surabaya dicoret. Bundaku orang Malang dengan darah separuh Blitar dan separuh Gorontalo. Opa yang asli Gorontalo sudah nggak ada. Akhirnya, kami ke Blitar inipun mau sowan keluarga Oma yang tradisi lebarannya masih kental.

Sehari sebelum berangkat, aku sama Yoga sibuk googling tempat wisata terkenal di Blitar. Alhasil, kami milih tujuan ke Pantai Jolosutro dan Candi Penataran. Yap, aku sama Yoga tumben kompak sepakat milih pantai. Dan kalau Candi Pentaran itu sebenernya usul Bunda yang waktu SD pernah wisata kesana. Krik. Wkwk.

Hari Rabunya, kami berangkat dari Malang jam 7. Karena hari ini ada 2 destinasi wisata, Bunda repot banget nyiapin bekal buat makan siang. Alasannya simple, biar nggak makan waktu buat belanja di Indomaret. Bahkan kue – kue lebaranpun dibawa buat camilan.

pantai di daerah selatan.. candi di utara.. oh GOD.

Perjalanan cukup lancar. Kami sudah menyiapkan Blitar Tourism Maps biar nggak nyasar. Destinasi pertama adalah Pantai Jolosutro. Dari Brongkos, kami jalan terus ke Selatan. Ternyata, sudah banyak papan penunjuk arah menuju pantai. Cukup jauh ya ke Selatan terus sampai ketemu perainan Indonesia yang kayak di peta. Wkwk.

Sekitar 2 km dari Pantai Jolosutro, bau khas pantai semakin tercium jelas. Kami harus melewati jalanan berkelok ke atas bukit, setelah itu turun hingga ke pantai. Di sepanjang jalan, terdapat perkebunan tembakau yang bunganya unyu banget. Ada juga hutan jati yang kokoh. Dari atas bukit, kami juga bisa lihat tambak udang di dekat pantai. Subhanallah.
pantai dari atas bukit :D

Jalanan yang cukup lancar membuat kami tiba 2,5 jam kemudian. Sebelum masuk kawasan pantai, kami dikenakan biaya Rp3000/orang ditambah mobil Rp2000. Mobil segera di parkir di depan warung bambu yang berhadapan langsung dengan pantai. Aku dan Yoga langsung melepas sandal dan berlari ke pinggir pantai. Ayah sama Bunda nyiapin tempat pikniknya huehhehe.

Pantai Jolosutro hari ini tidak terlalu ramai. Jadi berasa memiliki pantai wkwk. Pasirnya ada yang daerah putih dan hitam. Sayangnya, pantai pasir hitam dikelilingi karang yang besar. Oh iya, saking sepinya, aku nggak lihat ada kapal nelayan satu pun. Masi lebaran kali ya nelayannya. Benar – benar kayak lagi nyewa pantai pribadi jadinya.


Ombak di Pantai Jolosutro memang cukup besar. Maklum, pantai selatan. Terkenal banget sama mitos baju hijau dan merah yang dilarang dipakai. Bunda yang kebetuan pake baju warna hijau memilih untuk menemani ayah menyantap bekal sambil mengingat masa muda. Wkwk.

Aku sama Yoga malah lomba lari di pantai. Setelah itu, foto – foto dan menjelajah beberapa karang raksasa yang ada. Seru banget. Apalagi pas lomba melawan ombak. Jadi, aku sama Yoga berdiri di pinggir pantai yang agak dalem sambil menunggu ombak datang. Nah, pas kami dihantam ombak, siapa yang tidak bergeser dari tempatnya yang menang.

Percaya deh, ombak di Pantai Jolosutro itu sensasinya luar biasa. Kalau ada ombak yang cukup tinggi mau menghantam, kita harus melompatinya. Oh iya, kalau melihat pantai dengan ombak yang datang bertubi – tubi, rasanya kayak jadi pelaut. Seolah – olah kita naik kapal yang akan menghantam ombak. Sensasinya.... seru dan menegangkan!


Selesai main di pantai, kami bilas dan beli es krim. Yeeee!!! Cus langsung lanjut ke destinasi kedua: Candi Penataran.

Kami berangkat jam setengah 12 dari Pantai Jolosutro dan langsung shalat dhuhur jama’ ashar di mushola SPBU. Oh iya, aku baru ngeh kalau di Blitar Tourism Maps, Candi Pentaran ada di utara Blitar. 

Artinya, kita balik lagi ke kota sodara – sodaraa.

Dua jam kemudian, akhirnya nyampe dengan segala kegembelan yang ada. Yoiki keliling kota Blitar. Sampe Candi Penataran, foto – foto berempat dan beli oleh – oleh.


mendung ya..

Cuma bentar, karena ternyata udah jam 3 aja. Sementara kami belum ke rumah Mbah di Blitar. Yoy yoy ke Desa Mronjo deh akhirnyaa :D



bonus foto :3