Tuesday, December 27, 2011
Menggila Ketika Mati Lampu
Liburan semu.
Berhubung orang tuaku itu wirausaha, hari libur mereka nggak bisa nyusuaikan sama pelajar. Yap, gini ini nggak ada hari libur buat mereka. Mereka punya liburan diatas jam 6. Dan apa yang bisa dilakukan diatas jam 6?
Apalagi akhir - akhir ini dari sore sampe malem, my beloved city, Batu Kota Pariwisata, sering diterpa hujan deras berkepanjangan. Sialnya lagi, rumahku itu tetanggaan sama yang namanya Brantas River. Otomatis, kalo musim ujan kayak gini, air sungai biasanya naik....... dan banjir. Tapi alhamdulillah sih rumahku lokasinya lebih tinggi dari si Brantas River. Jadi nggak pernah kena banjirnya sampe sekarang. Eh tapi ya ngeri juga sih banjirnya, bikin was was.
Keluargaku udah punya banyaakk banget planning buat liburan. Yeah, minimal keliling Batu lah. Kan Kota Batu diatas jam 6 bagos bagos. Ya Tuhan tapi kenapa harus hujan, sih ? Nggak so sweet banget. Liburan makin semu.
Dan tanggal 25 kemarin, rencana buat liburan gagal lagi. Selain hujan deras, tiba -tiba lampu mati. Ayah bersikeras kalo kita harus tetap di rumah. Bahaya pencurian. Kita harus siaga. Yaelaah ngomong aja disuruh jadi hansip rumah. Ini miris.
Tapi ayah nggak kehabisan ide. "Gimana kalo kita bikin camping di ruang tengah?"
Err. Emang, sih, ruang tengah itu luasnya kayak lapangan bola (alay). Tapi ada gitu ya camping indoor?
Bunda males buat naggepin usulan ayah yang kekanak - kanakan. Beliau milih buat tidur. Nah, tinggal aku, Yoga, dan ayah. Akhirnya, kita langsung bikin camping yang agak maksa. Bayangin aja, kita pada gelap gelapan, cuma ditemenin sama lilin, nyusun camping ini.
"Eh ayo difoto," pinta Yoga.
"Yawes, minta tolong Bunda aja," usulku. Yeah, biar bunda nggak apatis lah. Mau join.
Jepret.
Semua foto setelah ini adalah hasil jepretan bunda. Secara gitu ya, bunda itu orangnya masih ngikutin mitos jaman dulu. "Orang yang banyak difoto umurnya pendek," Dia mau ngefoto, tapi nggak mau difoto.
Dulu, pas narsis adalah sesuatu yang alami, aku sempet dibilangi bunda, "Kamu jangan suka motret motret dirimu sendiri, lho, mbak,"
"Ha kenapa emang?"
"Nanti umurnya pendek."
Lalu dengan wajah rilek ayah bisikin aku, "Bunda itu orang jaman dulu, nggak ngerti,"
Dan kita camping sampek ketiduran, sampek besok pagi.
Berhubung orang tuaku itu wirausaha, hari libur mereka nggak bisa nyusuaikan sama pelajar. Yap, gini ini nggak ada hari libur buat mereka. Mereka punya liburan diatas jam 6. Dan apa yang bisa dilakukan diatas jam 6?
Apalagi akhir - akhir ini dari sore sampe malem, my beloved city, Batu Kota Pariwisata, sering diterpa hujan deras berkepanjangan. Sialnya lagi, rumahku itu tetanggaan sama yang namanya Brantas River. Otomatis, kalo musim ujan kayak gini, air sungai biasanya naik....... dan banjir. Tapi alhamdulillah sih rumahku lokasinya lebih tinggi dari si Brantas River. Jadi nggak pernah kena banjirnya sampe sekarang. Eh tapi ya ngeri juga sih banjirnya, bikin was was.
Keluargaku udah punya banyaakk banget planning buat liburan. Yeah, minimal keliling Batu lah. Kan Kota Batu diatas jam 6 bagos bagos. Ya Tuhan tapi kenapa harus hujan, sih ? Nggak so sweet banget. Liburan makin semu.
Dan tanggal 25 kemarin, rencana buat liburan gagal lagi. Selain hujan deras, tiba -tiba lampu mati. Ayah bersikeras kalo kita harus tetap di rumah. Bahaya pencurian. Kita harus siaga. Yaelaah ngomong aja disuruh jadi hansip rumah. Ini miris.
Tapi ayah nggak kehabisan ide. "Gimana kalo kita bikin camping di ruang tengah?"
Err. Emang, sih, ruang tengah itu luasnya kayak lapangan bola (alay). Tapi ada gitu ya camping indoor?
Bunda males buat naggepin usulan ayah yang kekanak - kanakan. Beliau milih buat tidur. Nah, tinggal aku, Yoga, dan ayah. Akhirnya, kita langsung bikin camping yang agak maksa. Bayangin aja, kita pada gelap gelapan, cuma ditemenin sama lilin, nyusun camping ini.
"Eh ayo difoto," pinta Yoga.
"Yawes, minta tolong Bunda aja," usulku. Yeah, biar bunda nggak apatis lah. Mau join.
Jepret.
Semua foto setelah ini adalah hasil jepretan bunda. Secara gitu ya, bunda itu orangnya masih ngikutin mitos jaman dulu. "Orang yang banyak difoto umurnya pendek," Dia mau ngefoto, tapi nggak mau difoto.
no flash. tapi serem, takut muncul penampakan. |
flash maksimal jadi ketok cerah |
flash maksimal jadi ketok cerah :D |
"Ha kenapa emang?"
"Nanti umurnya pendek."
Lalu dengan wajah rilek ayah bisikin aku, "Bunda itu orang jaman dulu, nggak ngerti,"
Dan kita camping sampek ketiduran, sampek besok pagi.
Saturday, December 24, 2011
Mbanyol dan Koplak
Fuad Salim lagi ngobrol dg temennya soal kenakalan anak sekolah jaman sekarang.
Temen: "Anak SMA yg dekat rumah gw pd badung2, kerjanya tawuran melulu!!"
Fuad Salim : "Masih mending! Anak sekolah di dekat rumah gw lebih parah, siswa cowoknya klo sekolah pd BAWA MINUMAN!! Trus siswi2nya pd GAK PAKE BH!!"
Temen: "Hah, yg bener?? Apa nama sekolahnya?
Fuad Salim : "TK Kartini"
Temen: "Anak SMA yg dekat rumah gw pd badung2, kerjanya tawuran melulu!!"
Fuad Salim : "Masih mending! Anak sekolah di dekat rumah gw lebih parah, siswa cowoknya klo sekolah pd BAWA MINUMAN!! Trus siswi2nya pd GAK PAKE BH!!"
Temen: "Hah, yg bener?? Apa nama sekolahnya?
Fuad Salim : "TK Kartini"
Friday, December 23, 2011
AYAH
kenapa nggak ada yang namanya Hari Ayah ? Padahal kemarin kita udah ngerayain hari ibu. Biar nggak cuma ibu doang yang selalu dipikiran kita, ada sedikit kutipan tentang ayah. Ya, Ayah.
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya”
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja…. Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak Boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sestatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu… Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut… ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…. dan kamu harus pergi kuliah dikota lain… Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi “seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya…. Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan
bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah
pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….
Ayah, Ayah, Bapak, atau Abah kita… Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. ..
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..
Today . A Year Ago
Happy Mother's Day !!!
Haha kemarin aku cuma ngucapin, "Bunda, selamat Hari Ibu!" Terus cipika cipiki.
Sialnya Bunda bilang gini, "Kalo gitu kamu jangan sekolah! Bolos aja! Bantuin bunda nyapu - nyapu, cuci piring, masak, blablablaaa.."
"O yawes, samlekom," aku langsung ngacir ke sekolah.
~ ~ ~ ~
Hari ini!!! Tanggal 23 Desember! Tepat setahun aku ketemu manusia mausia SG . Whoaa. Rasanya pengen dirayakan !
Aku juga pengen minta maaf buat Normaan, Haziim, Haziiq, dan teman - teman cewek mereka yang semuanya pake awalan Nuurul. -___- Maaf bikin kalian kacau balau disana. Maaf dulu udah usilin kalian, tapi kalian tetep baik dan mau berteman sama aku, Galuuh, Riaa, dan Nepi.
Entah suatu hari nanti yo rek, lek aku bisa nyusul kalian ke SG, aku bakal minta maaf secara langsung kok. Beneran, deh. Maafin lho ya jek ababil soalnya kan dulu masih tigabelastahun. Apalgi Galuhh tuh masih 12 tahun dulunya. Kan labil banget tuh nantangin kalian yang udah umur 15-17 tahunan.
Pokoknya, intinya, MAAF MAAF BANGET ! Dan jangan pernah takut sama Malang. Aku, Galuh, Ria, dan Nepi udah insap kok. Udah 14 tahuun mau 15 lagi (kecuali galuh dia masih mau 14 ) . Udah SMA getooh. Bahkan kita bisa lebih bijak setelah dapet masalah complicated sama kalian.
K, kissbye dari juvawuh... :****
Thursday, December 22, 2011
Like An Idiot Part 2
Hari ini Supermac kelabakan.
Ini semua gara - gara Nate nih. Selain dicritani lek areke ngapusi akuu, dia yang dengan songongnya ngambil undangan rapor tapi ga mau bagikan. Kata Ebiil, dia sak karepe ngasih ke Ebiil karena alasan semu: Males nggowo.
Akhirnya, semua yang niat pada mbolos hari ini terpaksa masuk demi surat undangan itu. Otomatis kita harus ikut upacara memperingati hari Ibu. Siaaal. Jambu kon nat jambu.
Kemarin aku sempet bercanda sama Pak Edi, gini, "Pak kalo besok yang ikut upacara cuma 12 orang gimana?"
"Ohh, ya jangan... Hahaha.." jawab Pak Edi garing.
Eh nggak tahunya beneran kejadian, kami cuma ber-12: aku, Ebiil, Izaa, Wini, Laaras, Belaa, Seebas, Sutaan, Andree, Andii, Fariiz, dan Adriian. Bahkan personil kita lebih dikit daripada SuJu. Oh fak. Karma berlaku, bung.
Kami ber-12 udah kayak anak nyasar pake putih abu - abu sedangkan siswa siswi lain pake batik. Udah nunggu lama buat kepastian Pak Dillahh (Andi's blvd papa), eh nggak tahunya dia dengan songong bilang, "Kalian stay disini aja, nanti saya suruh siswa lain buat upacara. Soalnya jumlah kalian tidak mencukupi."
Kita batal upacara. Kita digantikan siswa siswi yang bajunya batik. Kita berasa nggak dianggep jadi anak semanti. Hell. Ah embo ah fak pangkat dua.
Akhirnya, kita bubar. Yang cewek - cewek ber-6 langsung mungurung diri di mushalla guru, ngambek ceritanya. Kita main UNO, bantuin Iza nulisin surat donatur, dan makan makan. Yea, eat when you feel upset is sastifying.
Jam 10 siang, kita udah bosen banget disitu. Kita mutusin buat pulang. Eh enggak ding aku, Iza, Ebiil, dan Wini bolos ke rumah Ebiil. :D Kita nonton film dan bergosip ria. Makan - makan teteup... Aseekk wes iki. Setidaknya jadi pelipur lara buat kita yang gagal malakin konsumsi di balai kota.
Ini semua gara - gara Nate nih. Selain dicritani lek areke ngapusi akuu, dia yang dengan songongnya ngambil undangan rapor tapi ga mau bagikan. Kata Ebiil, dia sak karepe ngasih ke Ebiil karena alasan semu: Males nggowo.
Akhirnya, semua yang niat pada mbolos hari ini terpaksa masuk demi surat undangan itu. Otomatis kita harus ikut upacara memperingati hari Ibu. Siaaal. Jambu kon nat jambu.
Kemarin aku sempet bercanda sama Pak Edi, gini, "Pak kalo besok yang ikut upacara cuma 12 orang gimana?"
"Ohh, ya jangan... Hahaha.." jawab Pak Edi garing.
Eh nggak tahunya beneran kejadian, kami cuma ber-12: aku, Ebiil, Izaa, Wini, Laaras, Belaa, Seebas, Sutaan, Andree, Andii, Fariiz, dan Adriian. Bahkan personil kita lebih dikit daripada SuJu. Oh fak. Karma berlaku, bung.
Kami ber-12 udah kayak anak nyasar pake putih abu - abu sedangkan siswa siswi lain pake batik. Udah nunggu lama buat kepastian Pak Dillahh (Andi's blvd papa), eh nggak tahunya dia dengan songong bilang, "Kalian stay disini aja, nanti saya suruh siswa lain buat upacara. Soalnya jumlah kalian tidak mencukupi."
Kita batal upacara. Kita digantikan siswa siswi yang bajunya batik. Kita berasa nggak dianggep jadi anak semanti. Hell. Ah embo ah fak pangkat dua.
Akhirnya, kita bubar. Yang cewek - cewek ber-6 langsung mungurung diri di mushalla guru, ngambek ceritanya. Kita main UNO, bantuin Iza nulisin surat donatur, dan makan makan. Yea, eat when you feel upset is sastifying.
Jam 10 siang, kita udah bosen banget disitu. Kita mutusin buat pulang. Eh enggak ding aku, Iza, Ebiil, dan Wini bolos ke rumah Ebiil. :D Kita nonton film dan bergosip ria. Makan - makan teteup... Aseekk wes iki. Setidaknya jadi pelipur lara buat kita yang gagal malakin konsumsi di balai kota.
Wednesday, December 21, 2011
Like An Idiot
Hari ini random banget. But at least I had a chance to see Yellow Ranger soooo long. Actually it wasn't the best. Andree makes it. Finally I can went home wif a piece of paper abt receipt of report card.
Huahaha... Ranger Kuning (RK) keliatan item beh abis panas panas di lapangan XD. Hih nggak ngebayangin orang itu iteman. Halah paling maringene mbalik putih maneh. Justru aneh ya, orang yang takut makin item malah tambah item, yang nggak takut item malah makin putih. *tunjuk diri sendiri* Hmph.
Ta ~ Ta ~ Ta ~ Ta
*intermezzo selesai*
Pagi ini aku shock banget dapet SMS dari si PakBoss Abimm, ketua dua, kalo aku jadi pembaca doa. Elaah, ini kan apel, ngapain coba?! Tapi katanya sih ini pembinanya dari Polres, jadi kayak semacam UPACARA tanpa PENGIBARAN. Sangat ganjil dan asing, bahkan para senior juga bingung. Huh, alay.
Alhasil aku jam 4.45 udah stand by at my blvd sch: sman3. Jam 5 latihan dimulai.
Ranger Kuning pura - puranya jadi Pembina dan si Biru (Ranger Biru) punya Ebiil jadi Perwira. Aku yang udah latian mati - matian mengingat tenggorokanku rada 'sesuatu', sangat berharap ini cuma apel biasa, tanpa pembaca doa.
"Pembaca," panggil Ka Maada si ketua umum. "Ini kita pikir pikir cuma apel biasa aja. Aneh jadinya kalo ada pembaca sama ajudan. Jadi yang UUD, ajudan, ya, nggak usah dulu. Maaf yo,"
Yesh!
"Pembaca do'a tetep tapi," lanjut Ka Maada. "Nanti Ranger Biru jadi perwiranya. (yang nyambut pembina)"
Jegerr.
Rasanya alay kalo cuma aku tok yang naik podium. Alay arrrggghhh alayyy!!
Ranger Biru udah stand by baris di sebelahku. Sillvaa sama Ka Maada diskusi apa gitu tentang teks MC. Nah, aku sama Ranger Biru, nih, malah diskusi soal teks doa (penting ya? pol)
"Ka, ini diganti apel?" kataku sambil nunjuk kata bertuliskan "upacara"
"Iya," Ranger Biru ikutan nunjuk ke kata "upacara" itu. Jarinya guvwede bo. "Ini diganti apel."
"Ka, nanti gladi bersihnya teksnya dibaca sampe abis ta?" tanyaku lagi.
"Ernm, iyawes baca aja," jawab Ranger Biru asal.
Faktanya, pas aku udah naik podium, mau baca teks doa, Ranger Kuning (yang ceritanya jadi pembina) bialng, "PRE memory,"
Kefet.
Kupingku panas cin.
Eh nggak tahunya, boro - boro maju, Ka Maada bilang, "Wes yang doa nggak usah. Kayak apel biasa aja,"
Ini nyokrok kawan.
Aku wes latian sampek gladi bersih, baru disuruh ngalih?! Kok nggak ket maeng ae talah?! Dodol.
Pulange juga. Aku ditinggal on sama Ebiil sama Nate. Tapi ada positifnya juga, sih, aku jadi sering kumpul - kumpul sama anakSKI. Ada kalanya kita harus berhenti autis untuk sementara, menatap masa depan lebih cerah beretika.
Tapi mbalik pegel maneh pas tau lek Ebiil mbawa pulang edaran rapotan buat sak kelas. Niat untuk bolos besok dengan sukses dihancurkan. Kepet kon, Bil. Dan tiba -tiba Ka Adiit muncul dengan tatapan penuh makna, "F*ckin it up is the best way."
Tapi disebelahku kan Izzaa. Kan nggak keren kalo anakSKI bilangnya nggak etis. K, let's get the chill pill. Hmph.
Terus pas mau pulang ketemu Salmaa sama Wini yang ternyata juga rempong menghubungi Ebiil buat minta undangan. Haduh pengertiane talah lek kate mulih lapo undangane digowo? It sucks. Srssly.
Nah ini part unyunya. Tiba -tiba Andre datang, mamerin undangan rapotan. Kita maksa maksa Andre buat merelakan undangannya. Akhirnya, dia mutusin buat nge foto copy-in tu surat. Dengan bondo 500 repes, Andre capcus ke Redissa, cuma buat foto copy 2 LEMBAR (Wini kan mamanya nggak dikasi surat pasti dateng secara guru smanti). Akhirnya aku memiliki surat iut :)
Tapi kan yang lainnya belum dapet surat. Dipikir -pikir sisi positifnya adalah: Mereka besok mau dateng buat upacara :D tujuannya tak lain tak bukan adalah ngambil surat. Haha. Bagos bagos :D
Huahaha... Ranger Kuning (RK) keliatan item beh abis panas panas di lapangan XD. Hih nggak ngebayangin orang itu iteman. Halah paling maringene mbalik putih maneh. Justru aneh ya, orang yang takut makin item malah tambah item, yang nggak takut item malah makin putih. *tunjuk diri sendiri* Hmph.
Ta ~ Ta ~ Ta ~ Ta
*intermezzo selesai*
Pagi ini aku shock banget dapet SMS dari si PakBoss Abimm, ketua dua, kalo aku jadi pembaca doa. Elaah, ini kan apel, ngapain coba?! Tapi katanya sih ini pembinanya dari Polres, jadi kayak semacam UPACARA tanpa PENGIBARAN. Sangat ganjil dan asing, bahkan para senior juga bingung. Huh, alay.
Alhasil aku jam 4.45 udah stand by at my blvd sch: sman3. Jam 5 latihan dimulai.
Ranger Kuning pura - puranya jadi Pembina dan si Biru (Ranger Biru) punya Ebiil jadi Perwira. Aku yang udah latian mati - matian mengingat tenggorokanku rada 'sesuatu', sangat berharap ini cuma apel biasa, tanpa pembaca doa.
"Pembaca," panggil Ka Maada si ketua umum. "Ini kita pikir pikir cuma apel biasa aja. Aneh jadinya kalo ada pembaca sama ajudan. Jadi yang UUD, ajudan, ya, nggak usah dulu. Maaf yo,"
Yesh!
"Pembaca do'a tetep tapi," lanjut Ka Maada. "Nanti Ranger Biru jadi perwiranya. (yang nyambut pembina)"
Jegerr.
Rasanya alay kalo cuma aku tok yang naik podium. Alay arrrggghhh alayyy!!
Ranger Biru udah stand by baris di sebelahku. Sillvaa sama Ka Maada diskusi apa gitu tentang teks MC. Nah, aku sama Ranger Biru, nih, malah diskusi soal teks doa (penting ya? pol)
"Ka, ini diganti apel?" kataku sambil nunjuk kata bertuliskan "upacara"
"Iya," Ranger Biru ikutan nunjuk ke kata "upacara" itu. Jarinya guvwede bo. "Ini diganti apel."
"Ka, nanti gladi bersihnya teksnya dibaca sampe abis ta?" tanyaku lagi.
"Ernm, iyawes baca aja," jawab Ranger Biru asal.
Faktanya, pas aku udah naik podium, mau baca teks doa, Ranger Kuning (yang ceritanya jadi pembina) bialng, "PRE memory,"
Kefet.
Kupingku panas cin.
Eh nggak tahunya, boro - boro maju, Ka Maada bilang, "Wes yang doa nggak usah. Kayak apel biasa aja,"
Ini nyokrok kawan.
Aku wes latian sampek gladi bersih, baru disuruh ngalih?! Kok nggak ket maeng ae talah?! Dodol.
Pulange juga. Aku ditinggal on sama Ebiil sama Nate. Tapi ada positifnya juga, sih, aku jadi sering kumpul - kumpul sama anakSKI. Ada kalanya kita harus berhenti autis untuk sementara, menatap masa depan lebih cerah beretika.
Tapi mbalik pegel maneh pas tau lek Ebiil mbawa pulang edaran rapotan buat sak kelas. Niat untuk bolos besok dengan sukses dihancurkan. Kepet kon, Bil. Dan tiba -tiba Ka Adiit muncul dengan tatapan penuh makna, "F*ckin it up is the best way."
Tapi disebelahku kan Izzaa. Kan nggak keren kalo anakSKI bilangnya nggak etis. K, let's get the chill pill. Hmph.
Terus pas mau pulang ketemu Salmaa sama Wini yang ternyata juga rempong menghubungi Ebiil buat minta undangan. Haduh pengertiane talah lek kate mulih lapo undangane digowo? It sucks. Srssly.
Nah ini part unyunya. Tiba -tiba Andre datang, mamerin undangan rapotan. Kita maksa maksa Andre buat merelakan undangannya. Akhirnya, dia mutusin buat nge foto copy-in tu surat. Dengan bondo 500 repes, Andre capcus ke Redissa, cuma buat foto copy 2 LEMBAR (Wini kan mamanya nggak dikasi surat pasti dateng secara guru smanti). Akhirnya aku memiliki surat iut :)
Tapi kan yang lainnya belum dapet surat. Dipikir -pikir sisi positifnya adalah: Mereka besok mau dateng buat upacara :D tujuannya tak lain tak bukan adalah ngambil surat. Haha. Bagos bagos :D
Monday, December 19, 2011
Sunday, December 18, 2011
Fakta Terungkap!
- Kemarin pas aku lagi asik OL nih , tiba -tiba kegemparan terjadi. Nggak disangka Nate chat sama SM (si setengah mateng) , dia dengan suka rela bantuin aku nyari info tentang Ranger Kuning
- mboh, sek dilut
- SUMPAH GUE JADI UMPAN
- dikiranya gue yang naksir RK
- harus pinter basa basi neh
- wkwk ojok langsung frontal talah, pelan pelan tapi pasti ngono loh
- de e curhat pekoro pacare ndul
- plis yo RK yo gak mung se-SM kayak SM
- justru peluangmu buat tau RK lebih dekat tambah akeh tekan infone SM
- nggak sumprit percayakan pada SM. liat kalo di film film arek arek SM tambah paling ampuh kasi petuah
- tapi yang kuliat itu film based on true story
- heh ojok suudzon
- mang SM curhat sebagaimana cewek (?)
- de e wedi gara gara LDR sampek sutup karo kodijah
- tulus cin
- gak mungkin pelampiasan
- eh alibinya si SM dia ketepaken gak sengaja kebarengan sama RK jalannya
- makane, LDR iku mesti gak awet, nah biar awet kan harus deket terus, nah sekarang orang yang duuvweket sama RK siapa?
- asti guduk mak'e
- pasti
- lho ad terus kon ceritane ben isuk janjian budal bareng RK ngono?
yo gak janjian.
ancen pas bareng.
te te te.
kok ben dino? -__-
9:15pm
lah ancen wong iku lek sinau ndek kamarku yo otomatis lek budal pas UAS bareng terus.
te te te.
17 hours agoNate Shuichi- yo bengi yo isuk.
TE NATE.
gile -__-
TE NATEEEEEEEEEEE.
kon gak homo kan
ngawur.
hah berarti iyo
tak cetol loh kon.
9:24pm
tak jotos kon
17 hours agoNate Shuichi- sumpah ringan banget omonganmu. kau tau, setelah itu dia buat alibi lagi, ngebahas kalo sigit itu yang homo
17 hours agoNate Shuichi- tak jotos kon
ampoon.
wkwk
eh.
opo?
sigit MAHO.
SUMPAHKON?
kon gak nggae alibi kan ad?
aku mari di chat :
s : adrian....
a : apa git.
s : kangen sama u....
heheheh....
a : oh my god. -_-
s : momomo.....
3 minggu gx ketemu bisa kangen bangetd nich...
heheeh....
WEEEKS hiii obongen ae wong koyok ngono
sumpah ngelek ngeleki wong meduro ae
9:28pm
haha.
- sumpah ndek album ppne onok foto arel peterpan, penghancuran nama baik pol
- HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHHAH
- ngakak puoooooooooool
- lambeku ilatku untuku guaring sampekan
- yek ilfil mbek sigit. berarti sm beruntung deket2 RK yo,
- minggu bersama langsung sixpack
- awkmu maeng gak kaget pas emma teriak?
lumayan, lambene pas teriak cedek kupingku soale
wus.emange gak eruh lek RK kost ndek kono?
embo
iyo paling
RK mbanyol a yo wonge?
9:44pm
yo ngunuiku.
- lha kon se nulis status sing onok tag aku ne... kan isok disambungno ngono...
- aku ae yo was was mari kon nulis ngono di like SM maneh hoh
- O IYA GEBLEEEK LEK TAK APUS SAIKI TAMBAH NGETARANI YA WAH GEBLEEEEEEEEEK
- la ncen omonganmu sing iku berkesan ringan dan membuatku ngakak 2 menit se
- okelah, e tulung yo elu jangan bilang bilang soal gue yang sinet abis dan percakapan tadi okeh
9:49pm
(y)
me too.
oke?