Kali ini aku mau cerita tentang tempat belanja serba ada yang selalu jadi acuan semua warga Malang. Hahaha nggak percaya?
"Nyari ikan bagus dimana?"
"Kalo mau dapet kain saree?"
"Kalo mau beli bulu mata palsu dimana?"
Entah mengapa kebanyakan orang Malang menjawab, "Di pasar besar, banyak."
Nahhhh.
Bayangin aja, ikan, kain saree, dan bulu mata palsu dijual dalam satu tempat! Kurang lengkap apa coba? Namanya juga pasar.
Pasar Besar Malang ini emang paling recomended, deh. Apalagi buat pada shoppers yang udah menargetkan barang - barang apa yang akan dibeli. Terutama kalau belanja baju, tas, sepatu, dll. Tinggal siap - siap kaki yang kuat aja buat muter - muter pasar.
Saya aja orang Malang nggak pernah khatam muter - muter pasar besar.
Di dalem pasar besar itu isinya toko - toko yang saling berdempetan. Mereka nggak terlalu banyak mendisplay barang di depan customer. Tetapi, kalau kita datang ke satu toko dan nanyain nama barang yang kita cari... tadaaa!!!
Tiba - tiba si penjual mengeluarkan barang tersebut ke hadapan kita.
Pasar Besar memang luar biasa.
Oiya, kalau soal harga, kita harus pandai - pandai menawar. Minimal, kalo mereka jual barang, bakal dipatok tinggi banget. Soalnya, mereka yakin si pembeli bakal nawar. Nah, kalau ternyata nggak ditawar yaa rezeki mereka. Hahaha.
Terus - terus, gimana, sih, cara menawar yang baik?
Huahahaha. Akuu sendiri sebagai perempuan masih belajar menawar, kok. Nah, setelah konsultasi sama bunda, temen - temen cewek, dan mengamati proses realnya tawar menawar, ada beberapa kiat agar sukses menawar.
1. MINDSET
Tanamkan mindset bahwa para penjual di pasar besar selalu mematok harga awal yang mahal. FYI, guys, mereka itu tengkulak yang membeli barang yang banyak dengan harga grosir. Toh, kita juga mau dapet harga grosir, kan? So, begitu si penjual pasang harga, yang terlintas di pikiran kita adalah.... HARUS MENAWAR!
ini semua harga grosir. kita juga kudu dapet harga murah dong |
2. "Pas e piro?"
Ketika belanja di Pasar Besar, jangan lupa untuk ngomong kayak gitu ke penjualnya. Dalam bahasa jawa, itu maknanya, "Harga Pas nya berapa?". Nah, dengan begitu penjual tahu, kalau kamu tidak bisa ditipu dengan harga segitu. Maka, biasanya di penjual akan menurunkan harganya, menjadi harga pas di toko - toko biasa.
3. Jangan Senang Dulu!
Setelah penjual menurunkan harga besar - besaran, kamu merasa senang? HAHAHA. Itu namanya economic behaviors. Emang, sih, kelihatannya kita sukses bikin penjual nurunkan harga, but actually that is the normal price!
Nah, mudeng, kan? So, kita harus tetep pasang muka kurang puas dengan harga tersebut. Kalo bisa, bilang gini, "Duh, kok pancet larang, se?!" (re: "Aduh, kok tetep mahal, sih?!")
Biasanya, penjual yang masih baru akan merasa terintimidasi dengan sikap seperti itu HAHAHA.
4. What's Next?
Lanjut. Kalo penjual yang kita hadapi adalah orang baru alias karyawan gitu, biasanya dia akan memanggil bosnya untuk melayani kita. Nah, kalau dari awal tetep penjual itu yang melayani, berarti dia bosnya. Hahaha. Tenang, jangan gentar. Kita harus tetap pada pendirian kita.
Misalnya kita beli rok panjang bagus banget. Harga awalnya dia pasang 95k. Setelah melakukan step kedua, harga turun menjadi 80k (padahal harga asli di toko juga segitu). Nah, kita tetep harus ngotot kalau harga itu masih mahal.
Turunkan harga dengan berani, "Enam puluh ribu, wes, Buk,"
Biasanya sih penjualnya bilang gini, "Loh, nggak isa mbak. Turun 5 ribu aja, deh. Ini rok bagus lho blablablaaa."
Tetap tenang. Coba balik kata - kata mereka, "Yaudah, saya naik 5 ribu. 65 wes. Cukup."
Si penjual biasanya tetep ngotot dengan menunjukkan kualitas barang yang akan kita beli. Tapi, anggap aja mereka sedang bersenandung gembira (?)
Coba naikkan sedikit suara kita, "Lho, saya sudah naikkan harga, lho! Ya udah terakhir 70 ribu saya ambil! Kalau enggak ya terserah!"
Jengg jenggg....
Maka, biasanya si penjual langsung mengambil kresek dan membungkus barang kita. Taraaa akhirnya berhasil kan hahahaha.
Additional Tips
1. Cari tahu harga barang yang ingin kita beli jika membeli dalam harga grosir!
Guys, nggak selamanya tipe penjual di pasar besar seperti yang aku contohkan tadi. Terkadang, ada juga penjual yang ngotot - ngotot nggak mau turunin. Nah, kita juga harus introspeksi diri. Mungkin kita kelewatan menawarnya. Nah, kalau kita tahu harga aslinya, kan, bakal lebih mudah untuk menawar.
2. Sering - sering cek harga
Cek harga disini maksudnya kayak membandingkan harga di toko - toko yang lain. Coba aja iseng jalan - jalan ke mall, tanya - tanya harga, TAPI GA USASH BELI. Kita belinya tetep di pasar besar, yang notabene pasti bisa nawar dan lebih murah.
3. Jangan konsumtif!
Mentang - mentang bisa dapet harga yang lebih murah, jangan sampai anggaran belanja kita membengkak. Oke, psikologi ekonomi. Jangan sampai kita membeli barang - barang yang sebenarnya nggak kita perlukan hanya gara - gara bisa dapet murah.
~~~
Nah, sekian tips belanja di Pasar Besar Malang supaya sukses menawar. Bisa dicoba di pasar - pasar lain di luar Malang kayak Pasar Senen, Pasar Tanah Abang, dan pasar - pasar yang lain. Satu hal yang harus diingat buat para shoppers: BERANILAH MENAWAR!
Ga zamannya gengsi - gengsian, ok?